Membangun Kompetensi PTK Berbasis Kinerja

Monthly Archives: Juni 2012


Kepala LPMP Prov. Sulsel Membuka Rapat

Program Bermutu (Better Educatin through Reformed Management dan Universal Teacher Ugrading) di Sulawesi Selatan sudah melampaui tahun ke-3 yang tahap pertama dan memasuki tahun ke-3 yang tahap kedua. Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, LPMP penanggung jawab Program Bermutu tingkat Provinsi Sulawesi Selatan memanggil stakeholder Bermutu pada 6 Kabupaten/Kota Makassar, Gowa, Pangkep, Jeneponto, Sinjai, dan Luwu Utara. Pada tahun 2012 ini Pengkajian Bermutu tahun kegiatan 2011 mengundang 3 orang dari setiap Kabupaten/Kota mitra Bermutu dan peserta dari unsur LPMP sebanyak 18 orang sebagai pendamping setiap tim kabupaten. Keseluruhan peserta sebanyak 36 orang. Ke-36 orang tersebut meliputi unsur Widyaiswara LPMP Sulawesi Selatan, Para Staf lingkup LPMP Sulsel, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan Ketua Forum MGMP/KKG.

Rapat persiapan dan pengkajian dilaksanakan dengan harapan diperoleh pemahaman yang sama mengenai akhir kegiatan program Bermutu tahun ke-3 tahap pertama dan persiapan-persiapan yang perlu diperhatikan memasuki tahun kegiatan tahun ke-3 untuk tahap kedua. Kegiatan pertemuan rapat dilaksanakan di Hotel Denpasar, Jl. Boulevard Makassar, pada Rabu, 20 Juni s.d. Jum’at, 22 Juni 2012. Kegiatan dibuka pada Rabu, 20 Juni 2012, jam 13.00 oleh Kepala LPMP Prov. Sulawesi Selatan Prof. Dr. H. Qashas Rahman, M.Hum.. Hadir dalam pertemuan tersebut narasumber-narasumber pusat, yaitu Bapak Ismulyono ( konsultan Bermutu tingkat Pusat ), Bapak Rudy  Latuconsina (konsultan Bermutu Bank Dunia), Prof. Haedar Akib (konsultan Bermutu Indonesia Timur, Narasumber LPMP Bapak Drs. Baharuddin, M.Pd., Drs. H.  Rusdi, M.Pd., Drs. H. Abd. Halim M., M.Pd., dan Ibu Rahmatia, S.Si., M.Si., serta Drs. Andi Iskandar.

Konsultan Bermutu Tkt.Pusat

Pada kesempatan tersebut para konsultan memaparkan hasil monitoring yang dilakukan pada berbagai wilayah kabupaten/kota mitra program Bermutu. Yang mana hasilnya sudah menampakkan perubahan-perubahan berarti pada aspek-aspek atau indikator yang menjadi ukuran keberhasilan pencapaian tujuan program Bermutu. Namun demikian, banyak diantara komponen atau indikator pencapaian keberhasilan program yang masih membutuhkan banyak perhatian, walaupun hasilnya tidak terlalu rendah dan tidak juga spektakuler. Ini berarti masih membutuhkan perhatian banyak bagi semua pihak pemangku kepentingan Program Bermutu, utamanya para Kelompok Kerja Pengguna DBL, yang berada pada ujung tombak implementasi program.

Widyaiswara Peserta Rapat (Bpk.Drs. Amir Daud)

Materi-materi pokok yang dihadirkan dalam kesempatan 3 hari tersebut antara lain ringkasan hasil analisis  dan interpretasi data hasil monitoring dan progress program bermutu pada masing-masing wilayah kerja konsultan. Hasil rangkuman yang dipaparkan dalam bentuk data yang cenderung bersifat kuantitas sebagai ukuran-ukuran atau indikator keberhasilan program Bermutu, telah menunjukkan perkembangan-perkembangan. Tentunya perkembangan itu diharapkan sampai pada target minimal di akhir pelaksanaan program Bermutu tahun 2013. Himbauan, arahan, dan pesan moral disampaikan oleh Kepala LPMP Prov Sulsel dan Kepala Bagian Umum, yang masih sebagai Penjab Program Bermutu pada LPMP Prov. Sulsel Bapak H. Rusdi, M.Pd. Pesan mendalam yang disampaikan adalah “Hendaknya setiap kelompok kerja mengelola program dan sumber daya yang ada sebaik mungkin, seperti penggunaan dana-dana kegiatan dengan membuat Buku Kas yang autentik, bukan lembaran-lembaran lepas.  Pada intinya agar tidak mengalami atau mendapati masalah dikemudian hari, maka harus tertib administrasi kegiatan dan administrasi keuangan.

Materi lain yang menjadi inti dalam pertemuan rapat tersebut adalah bagaimana menyusun laporan yang baik dan benar sesuai dengan yang diharapkan pemilik konsep, program, dan dana. Materi penyusunan laporan diantarkan oleh Ketua Bidang Fasilitasi LPMP Prov. Sulsel dan Bapak Rudy Latuconsia. Materi ini diharapkan dapat menjadi pedoman bagi semua kelompok kerja dalam menyelesaikan laporan akhir kegiatan tahun ke-2 dan tahun ke-3. Segenap kegiatan asministrasi harus segera dirampungkan karena tahun kegiatan tahun 2011 akan berakhir seiring dengan berakhirnya bulan Juni 2012. Dan setelah itu akan datang tim Bank Dunia melakukan audit di wilayah Sulawesi Selatan.

Materi lain yang bersifat sosialisasi dalah Penilaian Kinerja Guru (PK Guru) dan Pengembangan Kompetensi Berkelanjutan (PKB Guru), yang diantarkan oleh Bapak Drs. Baharuddin, M.,Pd., salah satu anggota tim perumus Perangkat PK Guru tingkat Pusat. Konsep PK Guru yang selama ini sudah disosialisasikan semenjak beberapa tahun sebelumnya, ternyata masih banyak mengalami perubahan. Bahkan konsep lama yang sangat berat itu disarankan untuk disimpan saja, karena telah ada konsep perubahan yang terupdate.

Trainner PK Guru

Beberapa hal yang perlu dilakukan pada akhir kegiatan tahun ke-3 (tahap pertama) dan akhir tahun ke-2 (tahap kedua) adalah sebagai berikut:

  1. Menyempurnakan laporan pelaksanaan kegiatan dan laporan pertanggungjawaban keuangan selama tiga tahun kegiatan, karena nanti digunakan sebagai bahan pembuatan laporan akhir kegiatan (belum ada petunjuknya) yang sudah berjalan selama tiga tahun.
  2. Menyempurnakan dan melengkapi seluruh kategori tagihan sebanyak  8 tagihan sebagaimana konsep awal bagi kelompok kerja (Form Matriks terlampir)
  3. Melengkapi data profil kelompok kerja, yakni profil umum kelompok kerja dan kelas-kelas (dengan banyak siswa) yang diajar guru-guru peserta kegiatan tahun 2011/2012. (Form Profil terlampir)
  4. Bagaimana menyusun RAB yang baik, yang dikehendaki oleh Penyandang Dana DBL.
  5. Membuat ringkasan perkembangan hasil kegiatan dan penggunaan keuangan hingga akhir kegiatan. (Form Matriks terlampir)

Laporan pelaksanaan kegiatan dan laporan pertanggungjawaban keuangan perlu disusun sesuai dengan pedoman terakhir sebagaimana yang sudah beredar pada kelompok kerja pada salah satu judul Postingan sebelumnya.

Tagihan kelompok kerja yang harus dilampirkan hingga tahun ketiga adalah sebanyak 8 kategori tagihan, yang masing-masing adalah 3 terbaik dari peserta. Karya terbaik dikoleksikan dari tagihan individu atau tagihan kelompok peserta, ketika tugas-tugas itu dilakukan oleh kelompok pada tahun pertama. Sedangkan lainnya, yang bersifat tagihan kelompok tidak perlu memenuhi kuantitas tersebut. Sedangkan tagihan peserta tetap menjadi dokumentasi kelompok kerja yang sewaktu-waktu diperlihatkan kepada tim monitor/pemeriksa apabila diperlukan, dan tidak perlu disetor ke LPMP. Yang perlu disetor adalah laporan pertanggungjawaban keuangan dan laporan pelaksanaan dengan melampirkan sejumlah lampiran relevan.

Profil kelompok kerja merupakan satu komponen Bermutu yang harus terus diupdate untuk setiap kepesertaan kegiatan pada suatu tahun kegiatan dari awal hingga akhir. Untuk ini, setiap kelompok kerja perlu mengoleksi data dari setiap peserta tahun 2011/2012, yang harus disetor sebelum Juni Berakhir. Data profil yang terkumpul diinput langsung ke website http://www.mebermutu.org, direkap dan diinput sesuai format yang ada dan diteruskan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, LPMP Prov. Sulsel, dan dikirimkan via email ke emailbermutu@yahoo.com, dan tentunya arsip kelompok kerja.

RAB yang baik sangat diperlukan bagi kelompok kerja yang masih memasuki tahun ke-3 tahap ke-2.

Ringkasan progress pencapaian kegiatan dan penggunaan keuangan hingga akhir kegiatan disusun untuk memudahkan pemeriksa dalam melihat kondisi-kondisi yang dicapai setiap kelompok kerja. Ringkasan-ringkasan ini dibuat oleh setiap kelompok kerja dan dikompilasi oleh Forum MGMP dan diteruskan kepada LPMP Sulsel, dengan menyimpan dokumentasi/arsip di Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan arsip kelompok kerja.

Jadi yang perlu dikompile Forum MGMP adalah:

  1. Progress pencapaian sasaran dan daya serap/penggunaan dana tahun ke-3
  2. Daftar Check 8 tagihan kelompok kerja (Form matriks terlampir)

Yang perlu dibuat oleh masing-masing kelompok kerja (penerima DBL tahun ke-3; tahap II):

  1. Daftar Check 8 tagihan kelompok kerja selama perjalanan kegiatan (2 tahun atau 3 tahun); Form Matriks  terlampir
  2. Rencana kerja (Workplan); Form Matriks terlampir
  3. Annual Work Plan (AWP); Form Matriks terlampir

File untuk keperluan tersebut terlampir di bawah ini. Beberapa ketentuan tersebut di atas, lebih jelas apabila Bapak/Ibu pengurus Kelompok Kerja MGMP/KKG membuka atau mendownload lampiran fle-file berikut.

PRESENTASI LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN RUDY LATUCONSINA

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN KK@MAKASSAR JUNI 2012

SURAT EDARAN PERMINTAAN DATA PROFIL :

Surat Edaran

BERMUTU Revised DBL Manual

PRESENTASI PKG TERBARU:

Overview PKG-PKB Versi 5 12 MEI 12 TERBARU

FORMAT PROFIL MGMP :

Format Profil KK – MK-plus induksi (FIXED)

FORMAT-FORMAT RINGKASAN PERKEMBANGAN KEGIATAN DAN RENCANA KERJA KK:

FORM MATRIKS BERMUTU KELOMPOK KERJA GURU

Untuk memantapkan proses penilaian karya MGMP peserta dalam rangka pemilihan 3 karya terbaik, berikut adalah beberapa instrumen yang dapat digunakan (Baca Kembali Judul Posting “Pengkajian/Penilaian Hasil MGMP”), silahkan didownload.

Instrumen Penilaian/Telaah Tagihan

CONTOH INSTRUMEN TELAAH KARYA TULIS ILMIAH

Untuk teman-teman kelompok kerja MGMP atau KKG dimanapun berada, mudah-mudahan yang kami peroleh dan kami share ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Amin. Lebih banyak informasi tentang Bermutu silahkan buka http://www.mebermutu.org dan download file-file yang dibutuhkan.



Penggunaan alat peraga dalam pembelajaran matematika bukan menjadi hal yang asing, melainkan wajib hukumnya dalam pembelajaran bagi peserta didik yang masih dalam tahapan perkembangan kognitif operasi konkrit. Mengapa alat peraga penting dalam pembelajaran matematika? Matematika sebagai salah satu kajian dalam kurikulum sekolah pada pendidikan dasar hingga menengah atas, bahkan hingga pendidikan sains memilki karakteristik yang sangat kuat, yaitu keabstrakannya. Sebagai pengetahuan yang memiliki karakteristik abstrak, maka agar dapat diterima, diserap, dipahami, dan dimengerti hingga menjadi pengetahuan peserta didik, maka perlu upaya tertentu agar terjangkau oleh alam pikiran mereka. Bagi peserta didik pada jenjang dasar (SD dan SMP), alat peraga sangat dibutuhkan agar siswa lebih mudah belajar. Mengingat bahwa pada umumnya, siswa SMP sekalipun yang sudah pada tahapan berpikir formal, masih banyak yang belum sepenuhnya mampu menduduki posisi sebagaimana teorinya Piaget. Pada kenyataannya, perubahan tingkatan kemampuan berpikir dari satu jenjang ke jenjang berikutnya tidak kelihatan secara jelas, dan tidak berjalan secara spektakuler, atau bersamaan pada tingkatan usia yang sama sekalipun. Untuk itu, maka pembelajaran matematika agar dapat sampai pada benak peserta didik, maka dibutuhkan alat peraga.

Untuk itu, seorang guru matematika harus memiliki kemampuan dan kepekaan terhadap kebutuhan alat peraga dalam setiap pembelajarannya. Kepekaan tersebut tidak mudah dibangun oleh setiap guru matematika, melainkan perlu banyak mengkaji materi matematika sendiri, memikirkan bagaimana mengaitkan materi matematika dengan objek-objek nyata atau konteks, atau memikirkan bagaimana menghadirkan benda-benda tertentu yang memudahkan peserta didik mengolah informasi dan pengertiannya untuk membangun pengertian, pemahaman, dan  ketrampilan yang baru mengenai pengetahuan yang dipelajarinya. Untuk itu guru perlu dibangun, digugah, diinpirasi, diajak, disadarkan agar mampu membantu peserta didiknya secara lebih memadai dan menyenangkannya, dan akhirnya memudahkan mereka menyerap pengetahuannya.

Melalui kegiatan Bermutu pada tahun ketiga (tahap pertama), MGMP Matematika Wilayah II Pangkep mengangkat salah satu materi kegiatan “Pengembangan Media dan Alat Peraga Pembelajaran Matematika”. Materi ini merupakan salah satu diantara materi lainnya yang menjadi kebutuhan peserta. Ini terlihat dari isian format TNA yang mereka isi pada kesempatan awal pelaksanaan kegiatan.

Mengantarkan materi tersebut di atas, pengurus mengundang seorang guru pemandu. Seorang guru Pemandu, yang memandu kegiatan pada kesempatan pertemuan Onservice berhasil mengantarkan materi ini dengan menghadirkan beberapa alat peraga hasil rancangannya. Alat-alat peraga yang didemonstrasikannya dan juga peserta adalah (1) Lingkaran Pecahan , (2) Kotak Perkalian Napier, (3) Sinar Laser Mainan (Silam), dan (4) Media kartu berwarna. Pada kesempatan yang terbatas tersebut, tentunya hanya sempat dijelaskan dan diperagakan kepada peserta kegiatan. Namun demikian, cukup memberikan inspirasi kepada peserta, karena terbukti banyak peserta yang tertarik memainkannya secara bergantian di depan. Apa dan Bagaimana konsep alat peraga dan media tersebut, secara terbatas dapat diuraikan seperti berikut.

Lingkaran Pecahan

Alat peraga ini berupa model bidang lingkaran, yang dibuat juring-juring dengan warna tertentu yang memodelkan bilangan pecahan tertentu. Misal pecahan 1/6, 1/8, 1/16, 1/4, 3/4, 5/12, dan sebagainya. Lingkaran pecahan yang dibuat untuk memperagakan operasi penjumlahan pecahan. Karakteristik pecahan yang dapat dioperasikan dengan lingkaran pecahan ini adalah pecahan yang jumlahnya maksimal 1. Bukankah yang dimaksud dengan pecahan (bilangan pecahan) adalah bilangan yang berbentuk p/q, p<q, [p,q] relatif prime. Untuk memperagakan penjumlaha dua pecahan diperlukan dua buah model lingkaran pecahan yang sejenis. Artinya, kedua model lingkaran pecahan itu memiliki juring lingkaran yang sama banyaknya dan sama besarnya. Berikut adalah contoh model-model lingkaran tersebut.

Gbr. Model-model Lingkaran Pecahan Per 16-an

Berikut pemeragaan alat peraga Lingkaran Pecahan di hadapan peserta kegiatan Onservice pada MGMP Matematika SMP Wilayah II Program Bermutu Kab. Pangkep Tahun 2011/2012.

Muh. Ali, S.Pd., M.Si sedang Memperagarakan Model Lingkaran Pecahan

Salah seorang peserta memperagakan model Lingkaran Pecahan

Salah seorang peserta memperagakan model Lingkaran Pecahan

Bagaimana mengoperasikan alat peraga tersebut? Satu pertanyaan bagi guru dan tentunya siswa yang perlu memperagakan operasi penjumlahan atau pengurangan pecahan sejenis.

Berikut beberapa contoh yang dapat memberikan inspirasi operasi-operasi penjumlahan, yang disajikan dalam gambar-gambar berikut.

Pecahan 7/16 + 4/16 = 11/16

Perkalian Bilangan Menggunakan Kotak Napier

Perkalian bilangan asli lazimnya bagi anak-anak dilakukan dengan menggunakan cara bersusun atau paling jauh menggunakan bentuk panjang (berjajar kesamping, dengan menggunakan sifat distribusi perkalian terhadap penjumlahan atau pengurangan). Cara perkalian bersusun dapat diperagakan menggunakan kotak perkalian Napier. Pak Ali (sebutan guru pemandu) menceritakan bahwa untuk kepentingan penggunaan alat peraga ini, maka guru perlu menyiapkan papan perkalian berbentuk persegi panjang dengan mengatur penempatan bilangan-bilangan yang diperkalikan pada posisi samping kiri dan bersusun dari atas ke bawah mulai bilangan dengan nilai tempat terbesar di atas hingga nilai  tempat satuan yang paling bawah, dan bilangan kedua pada posisi atas dan berjajar ke kanan sebagaimana biasa penulisan bilangan. Hasil perkalian diletakkan pada posisi kolom dan baris yang sesuai dengan pertemuan silang antara bilangan-bilangan yang diperkalikan. Untuk memudahkan penjelasan tersebut berikut gambar yang dapat memberikan kejelasan ilustrasi kotak perkalian napier.

Area Biru untuk penempatan kartu bilangan pertama dan area hijau untuk kartu bilangan kedua, area kuning untuk penempatan kartu hasil kali.

Contohnya sebagai berikut:

Gambar di atas adalah contoh perkalian bilangan (345 x 65).

Jika dilakukan dengan perkalian bersusun, maka akan didapat hasil kali sebesar 22425. Jika dihitung dengan menggunakan peraga kotak perkalian napier, maka gambarnya sebagai berikut.

Perkalian di atas dipahami dengan melihat bilangan-bilangan yang berada diantara sambungan garis-garis diagonal kotak bilangan, yang berisi  hasil perkalian bilangan satuan x satuan. Kartu pertama adalah bilangan 18 =  (3 x 6), kartu kedua bilangan 15 = (3 x 5), kartu ketiga bilangan 24 = (4 x 6), kartu keempat bilangan 20 = (4 x 5), kartu kelima bilangan 30 = (5 x 6) dan kartu keenam bilangan 25 = (5 x 5). Melihat penempatan kartu perkalian tersebut, maka hasil kalinya dihitung dengan menempatkan bilangan mulai satuan dari bilangan pada kolom diagonal pertama dari bawah. Jadi satuannya 5, puluhannya 0 + 2 + 0 = 2, ratusannya adalah satuan dari jumlah 3 + 4 + 2 + 5 = 14, yaitu 4 (1 disimpan), dan ribuannya adalah satuan dari 1 (simpanan) + 2 + 8 + 1 = 12 yaitu 2 (1 disimpan), dan puluh ribuannya adalah 1 (simpanan) + 1 = 2. Dengan demikian hasil kali bilangan tersebut adalah 22425.

Contoh berikut dapat dihadirkan seperti di atas.

 

Maaf Belum selesai, …… jangan komentar dulu yaaach …..



Media komunikasi antar warga MGMP se kabupaten Pangkep Sulawesi Selatan, yang membangun model kegiatan MGMP melalui Program BERMUTU (Better Education through Reformed and Universal Teacher Upgrading), Pascabermutu, dan Non Bermutu,  melalui ragam komunikasi tentang perencanaan kegiatan, proses kegiatan, dan produk kegiatan,  serta dampak-dampaknya hingga publikasi produk-produk kegiatan.



Konsep Program Bermutu (Better Education through Reformed Management dan Universal Teacher Upgrading) dikembangkan untuk menjadi model bagi pengembangan sumber daya pendidik dalam upaya peningkatan kompetensi dan kinerjanya dalam wadah MGMP sebagai basis kegiatan. Sebuah pemodelan yang baik dan patut dikembangkan lebih lanjut pada setiap MGMP atau kelompok kerja guru lainnya yang menjadi mitra Program Bermutu. Namun demikian, melihat perubahan dan perkembangan konsep dan implementasi model kegiatan sepanjang program (3 tahun), mulai tahun pertama 2009/2010, tahun kedua 2010/2011, dan tahun ketiga 2011/2012 maka tidak bisa kita memaknai secara parsial dari tahun demi tahun, melainkan perlu pemahaman secara komprehensif dari perjalanan pelaksanaan program pada ketiga tahun tersebut.

Memang yang memberatkan bagi peserta adalah kewajiban pemenuhan tagihan belajar peserta (produk belajar peserta) sebagaimana ketentuan-ketentuan yang berubah-ubah dari tahun ke tahun. Ketika tuntutan tagihan belajar bagi peserta dirasakan sulit dan berat, maka tagihan yang dapat dikumpulkan peserta cenderung kurang. Beratnya pemenuhan tagihan tersebut dirasakan berat bagi peserta hingga tahun kedua. Salah satu yang membuat peserta merasa berat adalah kewajiban guru melakukan dan melaporkan penelitian tindakan kelas (PTK). Pada tahun ketiga, kewajiban pemenuhan tagihan peserta sudah terpetakan dengan baik, yakni tagihan kelompok kerja dan tagihan individu yang sudah dipisahkan. Pemisahan ini cukup memberikan efek ringan bagi peserta, walaupun sesungguhnya bahwa banyak tagihan kjelompok kerja yang harus dipenuhi secara kolektif oleh seluruh peserta kegiatan.

Perjalanan pelaksanaan kegiatan selama 3 tahun ajaran tersebut cukup memberikan pengalaman berharga bagi pengelola (pengurus MGMP) dan peserta bagaimana melakukan kegiatan MGMP, agar dapatnya mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu terbangunnya pola pikir dan kebiasaan belajar untuk terus meningkatkan kompetensi profesional secara kolektif atau mandiri.

Tahun ketiga menjadi peserta kegiatan workshop Program Bermutu pada MGMP Matematika SMP Wilayah II Pangkep merupakan tahun terakhir menjadi mitra Program Bermutu. Tahun ketiga dengan peserta sebanyak 18 orang termasuk pengurus MGMP merupakan tahun kegiatan yang saya rasakan cukup efektif dalam membangun kebersamaan dan komitmen untuk menyukseskan kegiatan. Kesediaan bergabungnya para peserta senior cukup memberikan semangat kepada semua peserta lainnya untuk konsisten dengan tugas-tugas belajar yang menjadi tuntutan program Bermutu tahun ketiga. Keterlambatan pemenuhan tugas menjadi warna yang masih sulit dihilangkan, tetapi komitmen untuk pemenuhannya masih tergambar hingga saat ini.

Berikut adalah gambaran proses dan hasil kegiatan yang saya capai selama kegiatan workshop yang saya ikuti di MGMP Matematika Wilayah II Pangkep. Semoga dapat menjadi inspirasi bagi teman-teman peserta Program Bermutu pada Kelompok Kerja lainnya.

JURNAL BELAJAR

  1. Nama Peserta             : Drs. Trisdyanto, M.Pd.
  2. Kelompok Kerja           : MGMP Matematika Wilayah II Pangkep

No

Pertemuan Program BERMUTU

Keterangan/Diskripsi

Pertemuan/Tanggal :Topik/Judul Materi  : Inservice/OnserviceSesi ke 1, Tanggal : 27 Desember 2011“Pendidikan Karakter dan Kewirausahaan Implementasinya dalam Konteks BERMUTU”

1.

Pengalaman berharga dari pembahasan/ pengembangan  Materi Mendapatkan informasi menarik dan bermakna mengenai beberapa hal pokok, yaitu : (1) Esensi DBL bagi MGMP, (2) perlunya MGMP dalam praktik pembelajaran, (3) Tantangan pembelajaran masa kini dan mendatang, (4) Pembelajaran berbasis Kompetensi emosional dan  (5) Bagaimana membangun  karakter peserta didik.

2.

Rencana Diseminasi/ Implementasi Materi Yang Diperoleh Menyampaikan kepada rekan kerja di sekolah melalui kesempatan informal, bahwa MGMP penting bagi pengembangan profesional guru secara kolektif, kompetensi emosional penting untuk dikaji dan diintegrasikan dalam konteks pembelajaran kelas, mengajak dalam kesempatan informal dan dalam proses interaksi sehari-hari untuk senantiasa menegakkan pembiasaan yang baik bagi anak-anak melalui keteladanan.

3.

Permasalahan yang dihadapi ketika dalam pembelajaran Audiensi berlangsung satu arah, lebih banyak bersifat pengarahan dan sambutan, sehingga tidak ada kesempatan membangun interaktif dengan narasumber.

4.

Solusi permasalahan. Melengkapi informasi dan pemahaman mengenai materi, perlu lebih lanjut mencari informasi dan mengkaji melalui berbagai media informasi dan sumber belajar guru.

No

Pertemuan Program BERMUTU

Keterangan/Diskripsi

Pertemuan/Tanggal :Topik/Judul Materi  : Inservice/OnserviceSesi ke 2, Tanggal : 27 Desember 2011TNA (Trainning Needs Assesment) sebagai Basis dan Orientasi Program Bermutu

1.

Pengalaman berharga dari pembahasan/ pengembangan  Materi Mendapatkan informasi mengenai seputar program Bermutu Tahun ke 3 (tiga), bahwa untuk belajar pengetahuan tertentu perlu dibangun dari kesadaran dan refleksi diri mengenai kebutuhan belajar berdasar kompetensi yang kita miliki. Selain itu, memperoleh informasi mengenai kejelasan pemetaan tagihan bagi kelompok kerja dan tagihan individu yang harus dipenuhi oleh peserta kegiatan. Tagihan bermtu tahun ke 3 (tiga) cukup bagus dan tidak memberatkan peserta.

2.

Rencana Diseminasi/ Implementasi Materi Yang Diperoleh Berbagi pemahaman kepada sesama guru yang diutus mengikuti kegiatan MGMP program Bermutu pada mata pelajaran lainnya, sehingga sama diperoleh kesepahaman dan komitmen bersama untuk belajar pada program Bermutu dan juga dapat memenuhi tagihan

3.

Permasalahan yang dihadapi ketika dalam pembelajaran TNA yang kita isi berdasarkan refleksi pribadi masing-masing peserta, yang kondisinya beragam dan berbeda tingkat kebutuhannya, sehingga untuk mendapatkan masukan atau bahan analisis TNA tetap berdasarkan perkiraan saja.

4.

Solusi permasalahan. Terus melakukan refleksi diri untuk mengoleksi kebutuhan belajar masing-masing dan menindaklanjutinya dengan belajar mandiri apabila pada kesempatan kegiatan MGMP tidak sempat mendapatkan porsi waktu yang cukup.

No

Pertemuan Program BERMUTU

Keterangan/Diskripsi

Pertemuan/Tanggal :Topik/Judul Materi  : Inservice/OnserviceSesi ke 3, Tanggal : 27 Desember 2011“Pengembangan Perangkat Pembelajaran (Silabus) dalam Ranah Pendidikan Karakter Peserta Didik”

1.

Pengalaman berharga dari pembahasan/ pengembangan  Materi Silabus sebagai perangkat pembelajaran yang disusun harus memenuhi standar proses sebagaimana Permendiknas RI NO. 41 tahun 2007. Selain itu, untuk mengikuti perkembangan kebijakan pengembangan pendidikan secara nasional, yang berusaha membumikan pentingnya pendidikan karakter bagi peserta didik, maka perlu pengintegrasian konsep tersebut dalam pembelajaran mulai dari perancangan perangkat kurikulum, termasuk Silabus.

2.

Rencana Diseminasi/ Implementasi Materi Yang Diperoleh Diseminasi dan implementasi akan dilakukan dengan mendiskusikan dengan sesama teman seprofesi dalam lingkup sekolah. Dan untuk implementasi, dilakukan dengan menyempurnakan perangkat pembelajaran Silabus dengan melengkapkan komponen rumusan Karakter peserta didik yang perlu dicapai dan merumuskan lebih lanjut pada rancangan kegiatan pembelajaran.

3.

Permasalahan yang dihadapi ketika dalam pembelajaran Belum semua guru memiliki pemahaman dan ketrampilan sepenuhnya dalam merancang Silabus, muncul konsep baru lagi yang harus mengintegrasikan karakters peserta didik sekaitan dengan materi pelajaran, cukup membuat guru harus berpikir keras. Namun demikian, hasilnyapun masih belum optimal.

4.

Solusi permasalahan. Terus berusaha menambah dan mencari informasi tentang bagaimana memformulasikan silabus yang baik dan benar sesuai kaidah atau pedoman-pedoman yang ada, dan daat dijadikan pedoman pembelajaran yang praktis, valid, dan efektif.

No

Pertemuan Program BERMUTU

Keterangan/Diskripsi

Pertemuan/Tanggal :Topik/Judul Materi  : Inservice/OnserviceSesi ke 4, Tanggal : 27 Desember 2011“Pengembangan Perangkat Pembelajaran (RPP) dalam Ranah Pendidikan Karakter Peserta Didik”

1.

Pengalaman berharga dari pembahasan/ pengembangan  Materi Mendapatkan informasi dan pemahaman mengenai konsep RPP yang mengintegrasikan penanaman karakter peserta didik. Bahwa “RPP berkarakter” adalah RPP yang memformulasikan konsep dan prosedur pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran dalam ranah yang lebih utuh, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor dalam porsi yang seimbang. Sehinga rumusan-rumusannya harus jelas dan lengkap baik dalam rumusan tujuan pembelajaran maupun dalam penjabaran kegiatan pembelajaran dalam langkah-langkah pembelajaran pada kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir, yang harus memenuhi  eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi, yang mampu menumbuhkan karakter positif bagi peserta didik.

2.

Rencana Diseminasi/ Implementasi Materi Yang Diperoleh Berbagi dengan teman seprofesi dalam lingkup kerja dalam kesempatan informal atau formal, berbagi informasi dan model, serta hasil-hasil perancangan RPP sehingga akan mendapatkan masukan dari berbagai pihak untuk menyempurnakan pemahan dan rancangan sendiri.

3.

Permasalahan yang dihadapi ketika dalam pembelajaran Model rancangan RPP berkarakter yang diperlihatkan cukup baik, karena memanfaatkan berbagai sumber belajar dan konteks untuk membangun karakter peserta didik. Tetapi untuk memformulasikan seperti model yang diberikan, tidak semudah dilakukan bagi setiap pelajaran.

4.

Solusi permasalahan. Terus mencari model-model dan sumber belajar yang memadai agar mampu menghasilkan rancangan RPP berkarakter yang valid, praktis, dan efektif.

No

Pertemuan Program BERMUTU

Keterangan/Diskripsi

Pertemuan/Tanggal :Topik/Judul Materi  : Inservice/Onservice ke 1, Tanggal : 28 Desember 2011Penilaian Kinerja Guru (PKG)

1.

Pengalaman berharga dari pembahasan/ pengembangan  Materi Penilaian kinerja guru merupakan satu konsep yang apabila dilaksanakan sepenuhnya akan mampu mendorong dan memotivasi guru-guru agar mampu merefleksi dirinya untuk dapat berkembang lebih baik.Penilaian kinerja guru yang konsisten dilaksanakan oleh yang berwenang akan dapat meningkatkan kinerja guru secara nyata, karena guru memperoleh informasi kompetensi dirinya, yang dapat digunakan secara acuan membangun kesadaran dan kompetensi lebih lanjut.

2.

Rencana Diseminasi/ Implementasi Materi Yang Diperoleh Mengajak teman sejawat dalam lingkup kerja untuk memahami konsep PKG dan uraian-uraian pada komponen-komponen PKG. Pemahaman terhadap konsep PKG akan menjadi bahan refleksi diri secara dini untuk mempersiapkan diri secara fisik dan mental memasuki era PKG.

3.

Permasalahan yang dihadapi ketika dalam pembelajaran Tidak ada permasalahan dan kesulitan yang berarti dalam mengikuti pemaparan materi, karena konsepnya jelas, alurnya juga jelas, tetapi yang belum jelas adalah kesiapan pelaksanaan PKG untuk memenuhi berlakunya Permengpan & RB No. 16 tahun 2009, dimana diperlukan perangkat dan personil yang tidak sederhana.

4.

Solusi permasalahan. Bagi guru, yang penting adalah berusaha terus memahami konsep dan prosedur PKG, sehingga pada saatnya diberlakukan guru mampu mengikuti proses penilaian dengan baik dan lancar.

No

Pertemuan Program BERMUTU

Keterangan/Diskripsi

Pertemuan/Tanggal :Topik/Judul Materi  : Inservice/Onservice ke 2, Tanggal : 29 Desember 2011Simulasi Penilaian Kinerja Guru

1.

Pengalaman berharga dari pembahasan/ pengembangan  Materi Pengalaman mengamati model pelaksanaan pembelajaran sebagai objek pengamatan kinerja guru dan melakukan skoring, serta menganalisis dan mengolah lebih lanjut sehingga diperoleh ukuran kinerja guru.Pengalaman menggunakan intrumen pengamatan dan penilaian yang ternyata tidak mudah menjadi pengamat untuk menghasilkan informasi amatan yang obyektif.

2.

Rencana Diseminasi/ Implementasi Materi Yang Diperoleh Menyampaikan kepada teman sejawat dalam lingkup kerja bahwa guru perlu terus berusaha memahami komponen-komponen PKG dan terus berusaha menyempurnakan diri sebagai guru profesional agar layak mendapatkan penilaian yang minimal dalam kategori baik.

3.

Permasalahan yang dihadapi ketika dalam pembelajaran Belum semua instrumen sempat digunakan sebagai bahan latihan atau simulasi penilaian kinerja guru hingga menghasilkan angka skoring, melainkan banyak yang masih belajar dengan asumsi-asumsi tertentu.

4.

Solusi permasalahan. Terus mengkaji dan memahami komponen-komponen PKG yang masing-masing didukung dengan instrumen yang berbeda, sehingga dapat melengkapi secara dini pengetahuan dan pengalaman tentang PKG.

No

Pertemuan Program BERMUTU

Keterangan/Diskripsi

Pertemuan/Tanggal :Topik/Judul Materi  : Inservice/Onservice ke 3, Tanggal : 30 Desember 2011Pengembangan Keprofesionalan Berkelanjutan (PKB)

1.

Pengalaman berharga dari pembahasan/ pengembangan  Materi Mendapatkan informasi pentingnya PKB bagi guru, yaitu terus menerus meningkatkan kompetensi profesional, yang penekanannya adalah pada bidang tugas masing-masing melalui kegiatan-kegiatan pengayaan pengetahuan, ketrampilan  guru yang erat kaitannya upaya menghasilkan karya tulis ilmiah, seperti penelitian, menyusun bahan ajar berupa modul, LKS, hand out, buku, panduan guru, artikel ilmiah, dll.

2.

Rencana Diseminasi/ Implementasi Materi Yang Diperoleh Mengajak teman-teman guru sejawat untuk mencoba melakukan kegiatan-kegiatan PKB secara dini, karena sesungguhnya belajar melakukan kegiatan PKB tidak mudah dilakukan guru karena perlu belajar sedikit-demi sedikit, dan perlu kesungguhan, komitmen yang tinggi, dan konsistensi.

3.

Permasalahan yang dihadapi ketika dalam pembelajaran Tidak semua kategori PKB yang perlu atau bisa dilakukan guru mendapatkan pembahasan secara rinci, hanya sebatas garis besarnya saja, sehingga masih perlu banyak membaca dari berbagai sumber untuk mendapatkan pengetahuan dan pemahaman mengenai masing-masing kategori PKB yang bisa dilakukan dan menjadi pilihan guru.

4.

Solusi permasalahan. Menggali informasi dari berbagai sumber mengenai masing-masing kategori karya ilmiah yang memenuhi ketentuan PKB, sehingga secara teknis kita mampu melakukannya dengan baik.

No

Pertemuan Program BERMUTU

Keterangan/Diskripsi

Pertemuan/Tanggal :Topik/Judul Materi  : Inservice/Onservice ke 4, Tanggal : 31 Desember 2011Program Induksi Guru Pemula (PIGP)

1.

Pengalaman berharga dari pembahasan/ pengembangan  Materi Program Induksi Guru Pemula merupakan program yang baik dan perlu dilaksanakan secara konsisten, karena akan menghasilkan guru-guru baru yang memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap situasi kerja yang baru dijalaninya, dan dapat meningatkan kompetensi kompetensinya sebagai guru baru yang tetap harus memenuhi ukuran kinerja tertentu.

2.

Rencana Diseminasi/ Implementasi Materi Yang Diperoleh Membangun komunikasi yang baik dengan guru-guru pemula yang ada, walaupun program induksi belum diterapkan, agar mereka mampu menyesuaikan diri dengan lebih baik, dan memperbaiki keadaan sekolah menjadi lebih baik.  

3.

Permasalahan yang dihadapi ketika dalam pembelajaran Program Induksi baru sebatas konsep yang masih perlu penjabaran dan pengaturan teknis, yang membutuhkan perangkat keras dan lunak sistemik. Namun demikian belum ada gambaran yang jelas dan pasti, sehingga guru senior pun belum bisa mendapatkan gambaran yang utuh pelaksanaan PIGP.

4.

Solusi permasalahan. Terus mengupdatei informasi mengenai PIGP dari berbagai sumber, utamanya adalah dari jajaran Kemdikbud tingkat pusat dan daerah.

No

Pertemuan Program BERMUTU

Keterangan/Diskripsi

Pertemuan/Tanggal :Topik/Judul Materi  : Inservice/Onservice ke  5, Sesi ke 1, Tanggal : 12 Januari 2012Penyusunan Proposal PTK

1.

Pengalaman berharga dari pembahasan/ pengembangan  Materi Membangun pemahaman dan ketrampilan bagaimana menyusun proposal Penelitian tindakan Kelas, dengan tahapan-tahapan yang jelas, yaitu mulai pra proposal PTK, yang kegiatannya adalah mengidentifikasi masalah, dan baru menyusun proposal.Penyusunan proposal dilakukan berdasarkan draft pra Proposal PTK dijabarkan lebih lanjut dengan format proposal, bagian pendahuluan dimulai latar belakang, masalah penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan istilah. Bagian kedua melakukan kajian pustaka untuk menghasilkan konsep operasional sebagai dasar melaksanakan pengukuran variabel yang diteliti. Bagian ketiga menyusun metode penelitian atau pelaksanaan penelitian dengan rancangan PTK.

2.

Rencana Diseminasi/ Implementasi Materi Yang Diperoleh Melanjutkan penyusunan proposal PTK berdasarkan draft proposal yang sudah diselesaikan dengan mengolah hasil identifikasi masalah. Melengkapi kajian pustaka dengan berdasar pada sumber-sumber yang relevan, dan merancang pelaksanaan penelitian, hingga menjadi proposal.

3.

Permasalahan yang dihadapi ketika dalam pembelajaran Tidak ada kendala dan masalah yang berarti, namu demikian proses belajar belum tuntas pada kesempatan pertemuan yang ada. Kegiatan penyusuan proposal membutuhkan waktu yang tidak sedikit, memerlukan konsentrasi dan beberapa rujukan yang memadai, sehingga pada kesempatan tsb. Belum diperoleh rancangan proposal yang diharapkan menjadi bahan diskusi.

4.

Solusi permasalahan. Menuntaskan penyusunan proposal di rumah secara mandiri sambil mencari sumber-sumber rujukan yang relevan.

No

Pertemuan Program BERMUTU

Keterangan/Diskripsi

Pertemuan/Tanggal :Topik/Judul Materi  : Inservice/Onservice ke 5, Sesi ke 2,, Tanggal : 12 Januari 2012Kajian Materi Matematika (Bagaimana Agar siswa Tidak Bosan Matematika)

1.

Pengalaman berharga dari pembahasan/ pengembangan  Materi Pengalaman menarik bagi guru yang perlu dikembangkan lebih lanjut pada setiap kesempatan pembelajaran adalah menyiapkan kegiatan siswa yang menarik perhatian siswa dengan menggunakan konsep matematika dan mengandung unsur rekreasi.

2.

Rencana Diseminasi/ Implementasi Materi Yang Diperoleh Mengoleksi dan Mengidentifikasi matematika  rekreasi dari sumber-sumber yang relevan, dan mencoba menerapkan sebagai penambah semangat belajar matematika ssiwa di kelas.

3.

Permasalahan yang dihadapi ketika dalam pembelajaran Kesempatan terbatas untuk menggali informasi dan berdiskusi/melakukan simulasi matematika rekreasi, karena tidak menyediakan sumber-sumber yang memadai.

4.

Solusi permasalahan. Guru mencari sumber-sumber matematika rekreasi dari berbagai sumber, baik media buku, media cetak, atau media jejaring internet baik dari dalam maupun dari luar negeri.

No

Pertemuan Program BERMUTU

Keterangan/Diskripsi

Pertemuan/Tanggal :Topik/Judul Materi  : Inservice/Onservice ke 6 , Tanggal : 19 Januari 2012Model, pendekatan, metode, strategi pembelajaran matematika (Konsep dan Implementasinya)

1.

Pengalaman berharga dari pembahasan/ pengembangan  Materi Bahwa istilah-istilah dalam metodologi pembelajaran perlu dipahami dengan baik agar benang merah satu dengan lainnya dapat dilihat dengan jelas. Kejelasan makna setiap istilah akan mempengaruhi praktik penggunaannya dalam pembelajaran, yakni menciptakan situasi yang mendukung terlaksananya penggunaan metodologi yang dipilih.Bahwa dalam setiap pembelajaran perlu ada pemkiran tentang model pembelajaran yang akan dilaksanakan, pendekatan pembelajaran yang digunakan, metode  pembelajaran yang dipilih, strategi pembelajaran yang jitu, teknik-teknik pembelajaran yang spesifik agar pembelajaran berjalan efektif.

2.

Rencana Diseminasi/ Implementasi Materi Yang Diperoleh Mendiskusikan dengan teman sejawat dalam kesempatan informal dan mengkaji untuk menetapkan metodologi yang tepat dalam perancangan perangkat pembelajaran.Menelaah dan merevisi rancangan perangkat pembelajaran yang ada dan menyesuaikan dengan kondisi dan situasi peserta didik dan materi pelajaran.

3.

Permasalahan yang dihadapi ketika dalam pembelajaran Praktik simulasi pembelajaran yang diharapkan tidak sempat terlaksana karena keterbatasan waktu, jadi belum dapat mengkaji semua metodologi yang ada dengan tuntas.

4.

Solusi permasalahan. Terus mengkaji konsep pembelajaran dari berbagai sumber yang ada, untuk menambah dan memperbaiki pemahaman yang sudah dicapai selama ini.

No

Pertemuan Program BERMUTU

Keterangan/Diskripsi

Pertemuan/Tanggal :Topik/Judul Materi  : Inservice/Onservice ke  7, Sesi ke 1, Tanggal : 26 Januari 2012Pengembangan Perangkat Pembelajaran (Silabus, RPP)

1.

Pengalaman berharga dari pembahasan/ pengembangan  Materi Praktik langsung menyusun rancangan perangkat pembelajaran, seperti Silabus dan RPP, mendiskusikan hasil perancangan secara bergantian untuk mendapatkan format dan model rancangan yang lebih valid, praktis, dan efektif.

2.

Rencana Diseminasi/ Implementasi Materi Yang Diperoleh Menyusun rancangan silabus dan RPP lebih lanjut, menyempurnakan rancangan yang sudah ada.

3.

Permasalahan yang dihadapi ketika dalam pembelajaran Banyak ragam format silabus dan RPP yang digunakan di kalangan guru-guru, sehingga tidak mendapatkan kepastian rancangan yang baku.

4.

Solusi permasalahan. Tetap mengacu kepada standar proses, walaupun menggunakan format atau model penjabaran rancangan yang beragam.

No

Pertemuan Program BERMUTU

Keterangan/Diskripsi

Pertemuan/Tanggal :Topik/Judul Materi  : Inservice/Onservice ke 7,Sesi ke 2 , Tanggal : 26 Januari 2012Kajian Materi Matematika (Pengelolaan Kelas Matematika)

1.

Pengalaman berharga dari pembahasan/ pengembangan  Materi Berbagi pengalaman tentang bagaimana mengelola pembelajaran yang efektif. Pengelolaan pembelajaran yang efektif membutuhkan pengalaman dan teknik yang sesuai kondisi, tidak dapat dibakukan, karena karkateristik peserta didik dan materi pelajaran satu dengan lain berbeda.

2.

Rencana Diseminasi/ Implementasi Materi Yang Diperoleh Berbagi pengalaman dengan teman sejawat mengenai bagaimana membangun pengalaman belajar yang baik sehingga kelas menjadi kelas yang efektif, siswanya rajin belajar, produktif, tidak mengalami penyimpangan perilaku.

3.

Permasalahan yang dihadapi ketika dalam pembelajaran Setiap sekolah dan guru memiliki karakteristik yang berbeda satud dengan lainnya, begitu pula materi pelajaran, sehingga keragaman pengalaman guru tersebut tidak sepenuhnya bisa diadopsi secara mentah-mentah.

4.

Solusi permasalahan. Terus belajar dari pengalaman yang baik atau tidak baik, yang berhasil atau yang gagal, baik secara mandiri atau dengan teman sejawat.

No

Pertemuan Program BERMUTU

Keterangan/Diskripsi

Pertemuan/Tanggal :Topik/Judul Materi  : Inservice/Onservice ke 8, Sesi ke 1, Tanggal : 2 Februari 2012Penilaian dan Tindak Lanjut

1.

Pengalaman berharga dari pembahasan/ pengembangan  Materi Melakukan refreshing mengenai pemahaman kita tentang penilaian sebagai bagian tak terpisahkan dalam kurikulum pembelajaran. Bahwa untuk mendapatkan hasil penilaian yang obyektif, yakni mampu menggambarkan fakta yang ada, maka diperlukan rancangan perangkat penilaian yang baik sesuai kaidah-kaidah yang ada. Tindak lanjut penilaian sangat penting dilakukan guru karena sebagai bukti upaya nyata guru dalam membina peserta didik untuk mencapai kompetensi yang semestinya.

2.

Rencana Diseminasi/ Implementasi Materi Yang Diperoleh Meninjau, merevisi, dan atau merancang kembali perangkat penilaian yang ada sehingga guru memiliki seperangkat penilaian yang siap digunakan kapan saja.

3.

Permasalahan yang dihadapi ketika dalam pembelajaran Penjabaran KD ke dalam indikator belum optimal, masih ada indikatoir-indikator yang kurang relevan atau indikator terlalu minim.  

4.

Solusi permasalahan. Guru perlu melakukan peninjauan ulang terhadap rancangan pemetaan KD dan indikator agar diperoleh indikator yang benar-benar dapat menjadi penanda bagi pencapaian KD tertentu.

No

Pertemuan Program BERMUTU

Keterangan/Diskripsi

Pertemuan/Tanggal :Topik/Judul Materi  : Inservice/Onservice ke 8, Sesi ke 2, Tanggal : 2 Februari 2012Kajian Materi Matematika (Kajian Gradien dan Persamaan Garis pada Soal Ujian Nasional)

1.

Pengalaman berharga dari pembahasan/ pengembangan  Materi Soal-soal ujian nasional yang sebagian besar adalah soal membutuhkan penyelesaian tidak sederhana, sesungguhnya dapat diselesaikan dengan cepat dengan menggunakan trik tertentu. Trik yang dimaksud adalah meninjau atau menelaah soal menggunakan konsep tertentu yang dapat mengarahkan pada kemudahan penyelesaiannya. Seperti soal UN untuk materi gradien dan persamaan garis lurus. Soal-soal materi tersebut dapat diselesaikan dengan mudah menggunakan ringkasan-ringkasan rumus atau konsep terkait dengan gradien dan persamaan garis lurus.

2.

Rencana Diseminasi/ Implementasi Materi Yang Diperoleh Mengajarkan trik-trik penyelesaian soal materi tersebut atau materi lainnya kepada siswa sebagai bahan pembelajaran mempersiapkan diri menghadapi ujian sekolah dan ujian nasional.

3.

Permasalahan yang dihadapi ketika dalam pembelajaran Tidak ada permasalahan yang berarti, namun demikian dengan terbatasnya waktu, maka terbatas pula pembahasan soal-soal dengan trik-trik tersebut.

4.

Solusi permasalahan. Melakukan pengkajian secara mandiri di rumah atau disekolah untuk soal-soal materi sama dengan soal lainnya atau materi lainnya dengan trik-trik yang serupa.

No

Pertemuan Program BERMUTU

Keterangan/Diskripsi

Pertemuan/Tanggal :Topik/Judul Materi  : Inservice/Onservice ke 9, Sesi ke 1, Tanggal : 9 Februari 2012Pengembangan Bank Soal Ujian

1.

Pengalaman berharga dari pembahasan/ pengembangan  Materi Perancangan Bank Soal bukan pekerjaan yang mudah, karena harus menghasilkan rancangan soal ujian yang memenuhi kriteria dan kaidah penulisan soal. Menghasilkan soal yang baik digunakan dalam penilaian ujian membutuhkan waktu lama, karrena harus menghasilkan soal yang memiliki daya pembeda dan tingkat kesulitan yang memadai sesuai dengan alokasi waktu yang digunakan. Soal yang valid dan reliabel menjadi acuan penyusunan soal. Sehingga perlu melakuka pengujian hasil rancangan bank soal.

2.

Rencana Diseminasi/ Implementasi Materi Yang Diperoleh Terus melakukan dan mengoleksi bahan-bahan ujian berdasarkan standar kompetensi lulusan dengan menggunakan berbagai referensi yang ada.

3.

Permasalahan yang dihadapi ketika dalam pembelajaran Rumusan butir soal matematika relatiflebih sulit dirancang dengan menggnakan perangkat komputer (IT), karena banyak karakter matematika perlu diketikkan dan membutuhkan kemahiran dan kelincahan tertentu.

4.

Solusi permasalahan. Rancangan bank soal dibuat degan tulisan tangan langsung pada format yang disediakan, baru kemudian diketik atau dikerjakan secara hari-hati menggunakan perangkat IT.

No

Pertemuan Program BERMUTU

Keterangan/Diskripsi

Pertemuan/Tanggal :Topik/Judul Materi  : Inservice/Onservice ke  9, Sesi ke 2, Tanggal : 9 Februari 2012Kajian Materi Matematika (Merumuskan Kompetensi  Matematika Siswa Berdasarkan Materi)

1.

Pengalaman berharga dari pembahasan/ pengembangan  Materi Perumusan kompetensi peserta didik berkaitan dengan materi pelajaran membutuhkan kecermatan tersendiri. Rumusan kompetensi dalam indikator pencapaian kompetensi dasar, rumusan kompetensi pada indikator soal, rumusan kompetensi pada kegiatan pembelajaran merupakan kompetensi yang perlu dilakukan dan dicapai peserta didik selama dan sesudah proses belajar.Kejelasan rumusan akan memudahkan dalam menyusun perangkat penilaian pencapaian kompetensi tersebut dengan sistem penilaian tertentu.

2.

Rencana Diseminasi/ Implementasi Materi Yang Diperoleh Mengkaji, menelaah, dan merevisi rumusan kompensi pada semua tingkatan indikator agar diperoleh kemudahan dalam menyusun perangkat penilaiannya.

3.

Permasalahan yang dihadapi ketika dalam pembelajaran Keterbatasan waktu dalam melakukan telah terhadap rumusan indikator sehingga menyebabkan kegiatan belum tuntas.

4.

Solusi permasalahan. Melakukan penelaahan, koreksi, revisi secara mandiri untuk menghasilkan rumusan kompetensi yang perasional dan memudahkan dalam melakukan pengukurannya.

No

Pertemuan Program BERMUTU

Keterangan/Diskripsi

Pertemuan/Tanggal :Topik/Judul Materi  : Inservice/Onservice ke  10, Tanggal : 16 Februari 2012Kajian Kritis dan Karya Tulis Ilmiah

1.

Pengalaman berharga dari pembahasan/ pengembangan  Materi  Mendapatkan pemahaman bahwa karya tulis ilmiah pengembangan profesi guru dapat dilakukan melalui berbagai cara, antara lain penelitian ilmiah, kajian teori non penelitian yang membahas upaya pemecahan masalah secara teoritis melalui kajian metodologi pembelajaran atau hasil-hasil penelitian yang relevan, Kajian materi matematika yang menghasilkan rumusan sajian materi yang memiliki tingkat kecukupan dan keluasan yang memadai dan bermanfaat bagi pengembangan materi matematika.Bahwa karya ilmiah yang sering ditolak dalam usulan kenaikan pangkat ke IV/b dan di atasnya karena tidak memenuhi salah satu atau beberapa kriteria APIK, yaitu Autentik, Perlu, Ilmiah, dan Konsisten.

2.

Rencana Diseminasi/ Implementasi Materi Yang Diperoleh Berusaha terus meningkatkan komitmen  diri untuk melakukan inovasi pembelajaran sebagai model pengembangan profesi dalam kajian penelitian atau melakukan kajian masalah dengan sudut pandang teoritis sehingga menghasilkan artikel ilmiah.

3.

Permasalahan yang dihadapi ketika dalam pembelajaran Kajian dan pembahasan masih sebatas pada tataran teoritis dan belum mengena pada salah satu jenis KTI tertentu, sehingga belum ada pengalaman yang berarti berkaitan dengan KTI. Pemahaman yes, ketrampilan masih no(t) yet.

4.

Solusi permasalahan. Belajar secara nyata secara mandiri melakukan penelitian atau melakukan kajian masalah secara teoritis, atau kajian materi matematika sebagai artkel ilmiah.

No

Pertemuan Program BERMUTU

Keterangan/Diskripsi

Pertemuan/Tanggal :Topik/Judul Materi  : Inservice/Onservice ke  11, Sesi ke 1, Tanggal : 23 Februari 2012Pengembangan Bahan Ajar (LKS)

1.

Pengalaman berharga dari pembahasan/ pengembangan  Materi Untuk menghasilkan rancangan bahan ajar LKS, seorang guru perlu memahami betul kegiatan dan aktivitas apa saja yang perlu dilakukan seorang ssiwa dalam mengonstruksi pengetahuan, pemahaman, dan pengalamannya sehingga menjadikan pelajaran sebagai pengetahuan yang bermakna dibenaknya. Sehingga kontruksi itu akan memudahkan guru dalam menuangkan materi pelajaran matematika dalam format tertentu dalam bentuk yang belum final, sehingga memungkinkan siswa banyak melakukan sendiri aktivitas belajarnya, dan bukan dari penjelasan semata leh guru. LKS perlu dirancang dengan memenuhi kualitas kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan.

2.

Rencana Diseminasi/ Implementasi Materi Yang Diperoleh Merancang bahan ajar LKS sesuai dengan kebutuhan pembelajran di kelas sesuai materi tertentu.

3.

Permasalahan yang dihadapi ketika dalam pembelajaran Kegiatan perancangan tidak dapat berjalan cepat, karena menggali ide awal dan seterusnya hingga menjadi sajian materi format LKS tidak mudah dilakukan.

4.

Solusi permasalahan. Melanjutkan perancangan LKS secara mandiri menggunakan sumber-sumber beajar yang ada, seperti buku teks, ensiklopedia matematika, dsb.

No

Pertemuan Program BERMUTU

Keterangan/Diskripsi

Pertemuan/Tanggal :Topik/Judul Materi  : Inservice/Onservice ke  11, Sesi ke 2, Tanggal : 23 Februari 2012Kajian Materi Matematika (Pembahasan Soal UN Materi Perbandingan Berbalik Nilai)

1.

Pengalaman berharga dari pembahasan/ pengembangan  Materi Soal UN materi perbandingan berbalik nilai disusun dengan model-model yang beragam, sesuai dengan tingkat kesukaran yang diinginkan. Penyelesaiannya memerlukan strategi-strategi tertentu yang memberikan kemudahan dan kebermaknaan pemecahan masalah. Seperti strategi pembuatan tabel, strategi induktif, strategi pemecahan tujuan, strategi coba-coba, dsb.Menuntaskan pemecahan soal materi Perbandingan terbalik, maka pendekatan pemecahan masalah sangat memungkinkan digunakan, sehingga  menghasilkan hasil pemecahan yang tepat.

2.

Rencana Diseminasi/ Implementasi Materi Yang Diperoleh Mengoleksi soal-soal UN materi perbandingan terbalik dan mengkaji pembahasannya di kelas untuk menyiapkan siswa menghadapi ujian.

3.

Permasalahan yang dihadapi ketika dalam pembelajaran Banyaknya pendapat peserta kegiatan pada pembahasan soal, mengakibatkan sedikit soal yang sempat dibahas pada kesempatan tersebut.

4.

Solusi permasalahan. Melakukan kajian pembahasan lebih lanjut secara mandiri di sekolah bersama guru matematika lainnya.

No

Pertemuan Program BERMUTU

Keterangan/Diskripsi

Pertemuan/Tanggal :Topik/Judul Materi  : Inservice/Onservice ke 12, Sesi ke 1, Tanggal : 1 Maret 2012Pengembangan Media dan Alat Peraga Matematika

1.

Pengalaman berharga dari pembahasan/ pengembangan  Materi Pembelajaran yang menarik apabila didukung dengan media dan alat peraga yang baik yang sesuai dengan karakteristik materi pelajaran. Hadirnya media atau alat peraga akan menambah daya tarik dan minat belajar siswa. Melalui kesempatan ini, guru-guru senang memperagakan penggunaan alat peraga, seperti lingkaran bilangan pecahan untuk operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan, perkalian bilangan menggunakan kotak napier, operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat menggunakan kartu berwarna, menggunakan konsep kesebangunan untuk memecahkan masalah dengan bantuan sinar lampu mainan (silam).

2.

Rencana Diseminasi/ Implementasi Materi Yang Diperoleh Mengembangkan lebih lanjut media dan alat peraga mateatika di sekolah dan mengunakannya dalam pembelajaran di kelas.

3.

Permasalahan yang dihadapi ketika dalam pembelajaran Guru baru sebatas mendapatkan contoh media dan alat peraga, dan belum sempat melakukan sesuatu yang menghasilkan media dan alat peraga.

4.

Solusi permasalahan. Untuk meningkatkan kreatifitas dalam bidang pendukung pembelajaran, guru perlu melakukan secara mandiri dan berkelanjutan sehingga menghasilkan produk yang nyata.

No

Pertemuan Program BERMUTU

Keterangan/Diskripsi

Pertemuan/Tanggal :Topik/Judul Materi  : Inservice/Onservice ke 12, Sesi ke 2, Tanggal : 1 Maret 2012Kajian Materi Matematika (Persamaan Garis Lurus dan Visualisasinya untuk Meningkatkan Minat dan Pemahaman Siswa)

1.

Pengalaman berharga dari pembahasan/ pengembangan  Materi Siswa akan lebih berminat dalam belajar matematika apabila didukung oleh media yang dapat menarik siswa dan menambah keyakinannya untuk menghasilkan pemahaman yang mantap bagi siswa. Visualisasi gairis lurus pada bidang kartesius dapat diperagakan dalam bentuk visual menggunakan aplikasi office MS Excel. Dengan pengaturan tertent dapat diperlihatkan kepada siswa untuk variasi-variasi gradien dan konstanta tertentu.

2.

Rencana Diseminasi/ Implementasi Materi Yang Diperoleh Terus merancang dan berlatih memvisualisasikan garis-garis lurus dengan berbagai kondisi secara mandiri di sekolah dan menularkannya kepada guru matematika lainya, dan bila ada kesempatan memvisualisasikan di depan kelas.

3.

Permasalahan yang dihadapi ketika dalam pembelajaran Waktu yang terbatas kurang mendukung pengayaan latihan peserta, sehingga sedikit persamaan garis yang sempat divisualisasikan.

4.

Solusi permasalahan. Terus belajar dan mengulangi pengalaman yang sama untuk persamaan-persamaan garis lainnya dengan berbagai kondisi.

No

Pertemuan Program BERMUTU

Keterangan/Diskripsi

Pertemuan/Tanggal :Topik/Judul Materi  : Inservice/Onservice ke  13, Sesi ke 1 Tanggal : 8 Maret 2012Pengembangan Bahan Ajar Berbasis IT (Penggunaan Perangkat  IT untuk menghasilkan ragam Bahan Ajar)

1.

Pengalaman berharga dari pembahasan/ pengembangan  Materi Bahan ajar yang bermacam-macam itu sesungguhnya tidak sulit dibuat menggumakan perangkat IT oleh guru matematika, yang penting familiar dengan dengan perangkat IT dan program aplikasi tertentu, minimal office.Berhasil mencoba membuat rancangan dan menampilkan berbagai bentuk bahan ajar, seperti Brosur, Leaflet, Buku siswa, Modul, hand out, LKS.

2.

Rencana Diseminasi/ Implementasi Materi Yang Diperoleh Menyempurnakan rancangan bahan ajar yang sudah dihasilkan dan mencoba mempublikasikan pada media online, blog tertentu.Menyusun bahan ajar sesuai kebutuhan materi pelajaran, yang dapat membantu proses pelaksanaan pembelajaran.

3.

Permasalahan yang dihadapi ketika dalam pembelajaran Merancang bahan ajar langsung menggunakan perangkat IT memang bagus, karena tidak kerja ulang, tetapi perlu didukung  dengan kemampuan guru pada segi materi pelajaran dan segi penggunaan perangkat.

4.

Solusi permasalahan. Telaten bekerja di depan komputer untuk menghasilkan bahan ajar yang beragam untuk materi-materi matematika tertentu.

No

Pertemuan Program BERMUTU

Keterangan/Diskripsi

Pertemuan/Tanggal :Topik/Judul Materi  : Inservice/Onservice ke  13, Sesi ke 2, Tanggal : 8 Maret 2012Kajian Materi Matematika (Model-model Sajian Materi Matematika yg Praktis)

1.

Pengalaman berharga dari pembahasan/ pengembangan  Materi Penyajian materi dalam kelas sangat menentukan keberhasilan belajar siswa. Sajian dapat berupa model induktif, model deduktif, atau model transduktif. Semua model tersebut perlu dilakukan guru untuk menyukseskan pembelajarannya, dengan tetap memperhatikan ke-enjoy-an siswa dalam menuntaskan tugas-tugas belajarnya.

2.

Rencana Diseminasi/ Implementasi Materi Yang Diperoleh Merancang dan menyajikan materi dalam berbagai format bahan ajar yang memudahkan siswa menyerap pengetahuan matematika.

3.

Permasalahan yang dihadapi ketika dalam pembelajaran Keterbatasan waktu dalam melakukan kajian atau pembahasan secara mandiri di kelas. Sehingga beberapa peserta tidak menuntaskan tugas latihan penyusunan/ penyajian materi matematika

4.

Solusi permasalahan. Mendalami secara mandiri materi yang pelajari dengan sumber-sumber yang relevan

No

Pertemuan Program BERMUTU

Keterangan/Diskripsi

Pertemuan/Tanggal :Topik/Judul Materi  : Inservice/Onservice ke 14 , Tanggal : 15 Maret 2012Open Class dan Pengumpulan Data

1.

Pengalaman berharga dari pembahasan/ pengembangan  Materi Memiliki pengalaman melakukan pengamatan terhadap guru model yang praktik melaksanakan tindakan. Karena pengamatan/observasi guru mengajar di kelas tidak mudah dilakukan. Banyak asumsi-asumsi yang masih tetap digunakan.Mendapatkan hal-hal yang sangat berharga dari guru model yang melaksanakan praktik pelaksanaan tindakan, yaitu selalu menimbulkan energi belajar bagi siswa dengan gaya keceriaannya, dan kemampuan membuat penyegaran kelas.

2.

Rencana Diseminasi/ Implementasi Materi Yang Diperoleh Mencoba melakukan open class di sekolah bersama guru-guru sejenis untuk membangun pengalaman dalam kolaborasi pembelajaran, baik untuk PTK atau lesson study.

3.

Permasalahan yang dihadapi ketika dalam pembelajaran Instrumen pengamatan terlalu sempit, sehingga untuk mendapatkan rekaman pengamatan yang banyak kurang leluasa dalam menuangkannya dalam format yang digunakan.

4.

Solusi permasalahan. Menuliskan hasil-hasil pengamatan pada lembaran bebas dan kemudian diringkas untuk dituangkan dalam format pengamatan yang disediakan.Apabila melakukan proses open class lagi, menyediakan format amatan yang cukup untuk menuliskan rekaman pengamatan langsung.

No

Pertemuan Program BERMUTU

Keterangan/Diskripsi

Pertemuan/Tanggal :Topik/Judul Materi  : Inservice/Onservice ke 15, Sesi ke 1, Tanggal : 22 Maret 2012Analisis, Interpretasi Data, dan Refleksi Pelaksanaan Tindakan

1.

Pengalaman berharga dari pembahasan/ pengembangan  Materi Melakukan analisis dan interpretasi data merupakan kegiatan pokok dalam sebuah tahapan penelitian. Analisis dan interpretasi dilakukan untuk memberikan deskripsi dan makna terhadap variabel yang diteliti, sehingga dapat digunakan sebagai bahan rujukan memberikan jawaban rumusan masalah. Analisis data kuantitatif bagi guru matematika tidaklah sulit, tetapi analisis data kualitatif perlu berlatih lebih intensif, karena banyak informasi berupa kata-kata dan kalimat perlu diolah hingga diperoleh abstraksinya.

2.

Rencana Diseminasi/ Implementasi Materi Yang Diperoleh Berlatih melakukan analisis dan interpretasi data menggunakan data pribadi yang telah dikumpulkan dari pelaksanaan open class yang dilaksanakan secara mandiri bersama kolaboran di sekolah.

3.

Permasalahan yang dihadapi ketika dalam pembelajaran Belum banyak data yang digunakan sebagai bahan latihan analisis data kualitatif, sehingga pengalaman menganalisis data masih kurang.

4.

Solusi permasalahan. Melakukan analisis data kualitatif secara mandiri yang lebih banyak lagi.

No

Pertemuan Program BERMUTU

Keterangan/Diskripsi

Pertemuan/Tanggal :Topik/Judul Materi  : Inservice/Onservice ke  15, Sesi ke 2, Tanggal : 22 Maret 2012Kajian Materi Matematika (Pengembangan Materi Matematika sebagai Bentuk KTI)

1.

Pengalaman berharga dari pembahasan/ pengembangan  Materi Kajian materi matematika penting dilakukan bagi guru untuk memperkaya wawasan dan pengetahuan pada bidang ilmunya, sehingga menghasilkan sebuah konsep materi matematika yang memiliki kedalaman, keluasan, kecukupan, dan relevansi dengan metodologi pembelajaran tertentu.

2.

Rencana Diseminasi/ Implementasi Materi Yang Diperoleh Mencari sumber, mengoleksi materi, dan melakukan kajian materi matematika untuk menghasilkan karya tulis ilmiah dalam bentuk artikel ilmiah dengan muatan materi matematika.

3.

Permasalahan yang dihadapi ketika dalam pembelajaran Latihan melakukan pengkajian tidak semudah yang dibayangkan, karena perlu memperhatikan tujuan dari pada kajian yang dilakukan, artinya orientasi kajian materi matematika tertentu perlu memperhatikan kesesuaian karakteristik materi.

4.

Solusi permasalahan. Mendalami materi matematika dari berbagai sumber, dan mengaanalisisnya untuk membuat rangkuman dan pengembangan lebih lanjut sesuai kebutuhan pembelajarannya.

No

Pertemuan Program BERMUTU

Keterangan/Diskripsi

Pertemuan/Tanggal :Topik/Judul Materi  : Inservice/Onservice ke  16, Tanggal : 29 Maret 2012Penyusunan Laporan Individu dan Kelompok

1.

Pengalaman berharga dari pembahasan/ pengembangan  Materi Laporan kegiatan terdiri dari laporan kelompok kerja dan laporan individu peserta kegiatan. Laporan individu adalah kompilasi tagihan individu yang terdiri dari 4 (empat)  komponen, yaitu Silabus, RPP, Jurnal Belajar Peserta, ketiganya wajib, dan Karya Tulis Ilmiah (yang bersifat pilihan).

2.

Rencana Diseminasi/ Implementasi Materi Yang Diperoleh Menyempurnakan dan menyelesaikan laporan individu sesuai denga petunjuk yang ada, baik sampul maupun tatanan isinya.

3.

Permasalahan yang dihadapi ketika dalam pembelajaran Bahan-bahan laporan individual belum seluruhnya siap dikompilasi menjadi tagihan individu, melainkan sebagian masih dalam proses penyelesaian yang membutuhkan waktu.

4.

Solusi permasalahan. Segera menyelesaikan masing-masing tagihan dengan menggunakan waktu yang ada, berkonsultasi dengan pengurus mengenai penyelesaian laporan ini.


OSN yang lazimnya diikuti oleh anak-anak peserta didik kita, kini juga diadakan bagi kita para guru mata pelajaran Matematika dan IPA (khususnya Fisika). Program ini sudah berjalan sejak tahun 2011. Namun di Sulawesi Selatan, khususnya kami dari Kabupaten Pangkep baru mendapatkan kesempatan pada tahun 2012 ini.

Mungkin kita semua bertanya-tanya, apa OSN-Guru. Ini merupakan sebuah ajang kompetisi bagi guru-guru mata pelajaran Matematika dan IPA, yang hingga tahun 2012 ini meliputi mata pelajaran Matematika dan Fisika bagi guru SMP dan Matematika, Fisika, dan Kimia bagi guru SMA. Mudah-mudahan pada tahun-tahun berikutnya nanti mata lomba berkembang hingga mata pelajaran dalam rumpun MIPA lainnya. Namun demikian perjalanan OSN-Guru yang sudah dua tahun berjalan ini, kami rasakan sangat positif.

Guru yang selama ini mempersiapkan peserta didiknya yang berbakat dalam ajang ini mendapatkan kesempatan pula mengikuti even yang sama sehingga merasakan bagaimana ketika siswanya berlomba mewakili sekolahnya. Bukan hanya ini yang diperoleh guru ketika berhasil mewakili daerahnya dalam ajang OSN-Guru ini. Pengalaman berharga bagi guru yang diutus/mewakili daerah mendapatkan kesempatan sama dengan peserta dari daerah lain untuk menduduki posisi 20 besar secara nasional, yang nantinya akan diundang ke tingkat nasional. Kontes sains nasional ini tidak menggunakan sistem quota daerah (propinsi), melainkan dengan quota nasional sebesar 20 orang terbaik nasional pada setiap mata pelajaran yang dilombakan, yang mendapatkan kesempatan mengikuti ajang OSN-Guru tingkat nasional. Wow…, luar biasa kalau kita mendapatkan kesempatan luar biasa ini. Tapi perlu perjuangan keras untuk sampai kesana.

Seperti pada buku pedoman, kegiatan OSN-Guru dilaksanakan dengan latar belakang bahwa OSN Guru merupakan salah satu sarana peningkatan mutu pendidikan dan merupakan ajang untuk mencari bibit-bibit peserta didik berprestasi dala bidang MIPA sebagai calon peserta Olimpiade tingkat Internasional.

Pencapaian prestasi Indonesia padaajang Internasional dinilai belum optimal. Oleh karena itu peserta didik perlu didorong agar menyenangi mata pelajaran MIPA, sehingga diharapkan dapat tumbuh bibit-bibit yang baik untuk diikutsertakan dalam kegiatan tersebut.

Agar peserta didik dapat menyenangi mata pelajaran MIPA, diperlukan guru yang berkompeten di bidang Sains dan memiliki metode pembelajaran yang Inovatif dan kreatif serta menggunakan teknologi tepat guna yang mudah dipahami oleh peserta didik.

Olimpiade Sains Nasional Guru tahun 2012 ini diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan Profesi Pendidik (Pusbangprodik), Badan Pengembangan SUmber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dengan harapan dapat memotivasi guru untuk meningkatkan kompetensinya.

Pengertian OSN Guru

Olimpiade Sains Nasional untuk Guru (OSN Guru) merupakan wahana bagi guru untuk menumbuhkembangkan semangat kompetisi akademik untuk memotivasi peningkatan kompetensi di bidang sains dalam ranga meningkatkan mutu pendidikan.

Tujuan Pelaksanaan

Program OSN Guru dilaksanakan dengan tujuan:

  1. Menumbuhkembangkan budaya kompetitif yang sehat di kalangan guru;
  2. Meningkatkan wawasan, pengetahuan, motivasi, kompetisi, profesionalisme, dan kera keras untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi di kalangan guru;
  3. Membina dan mengembangkan ksadaran ilmiah untuk mempesiapkan generasi muda dalam menghadapi masa kini dan yang akan datang;
  4. Mengangkat status guru sebagai peyandang profesi yang terhormat, mulia, dan bermartabat, dan terlindungi;
  5. Membangun komitmen mutu guru dan peningkatan mutu pendidikan dan pembelajaran secara lebih merata

Sasaran Kegiatan

Sasaran kegiatan OSN Guru adalah guru-guru SMP di sekolah negeri maupun swasta yang mengajar mata pelajaran Matematika atau IPA, dan guru SMA yang mengajar mata pelajaran Fisika, Kimia, dan Matematika. Jumlah guru yang akan dindang untuk mengikuti OSN Guru tingkat nasional masing-masing bidang lomba sebanyak 20 orang, dengan jumlah total 100 orang.

Bidang Lomba

  1. Matematika untuk guru SMP
  2. Matematika untuk guru SMA
  3. IPA (Kekhususan Fisika) untuk guru SMP
  4. Fisika untuk guru SMA
  5. Kimia untuk Guru SMA

Persyaratan Administrasi

  1. Guru SMP dan guru SMA yang berstatus PNS atau bukan PNS dengan SK guru tetap yaayasan (GTY)
  2. Mempunyai NUPTK
  3. Tidak sedang mendapat tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah atau sedang dalam proses pengangkatan
  4. Memiliki masa kerja terus menerus sekurang-kurangnya 4 tahun
  5. Belum pernah meraih medali OSN-Guru
  6. Memiliki kualifikasi akademik minimal S1
Waktu Penyelanggaran
  1. Tingkat Provinsi tanggal 6 s.d. 7 Juni 20122.
  2. Tingkat Nasional tanggal 2 s.d. 8 September 2012
Cakupan Materi Matematika SMP
  1. Kompetensi Pedagogik
  • Pemahaman peserta didik secara mendalam: prinsip-prinsip perkembangan kognitif peserta didik, prinsip-prinsip kepribadian peserta didik, dan bekal ajar awal peserta didik.
  • Perancangan pembelajaran, termasuk pendalaman landasan pendidikan untuk kepentingan pembelajaran: landasan kependidikan, teori belajar dan pembelajaran, strategi pembelajaran berdasarkan karakteristik peserta didik, kompetensi yang ingin dicapai, dan materi ajar, serta rancangan pembelajaran berdasarkan strategi yang dipilih
  • Pelaksanaan pembelajaran: penataan latar (setting) pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran yang kondusif
  • Perancangan dan pelaksanaan evaluasi pembelajaran: evaluasi (assessment) proses dan hasil belajar secara berkesinambungan dengan berbagai metode, analisis hasil evaluasi proses dan hasil belajar untuk menentukan tingkat ketuntasan (mastery learning) dan pemanfaatan hasil penilaian pemanfaatan hasil penilaian pembelajaran untuk perbaikan kualitas program pembelajaran secara umum
  • Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensinya: pengembangan berbagai potensi akademik dan non akademik peserta didik.

        2.  Kompetensi Profesional/Akademik

  • Bilangan: Sifat-sifatoperasi hitung bilangan, sifat-sifat bilangan berpangkat dan bentuk akar, barisan dan deret bilangan serta penerapannya dalam pemecahan masalah.
  • Aljabar: Bentuk aljabar, relasi, fungsi, persamaan garis lurus, system pertidaksamaan linear, perbandingan, aritmatika social, konsep himpunan operasi himpunan, diagram Venn serta penerapannya dalam pemecahan masalah. CAKUPAN-MATERI-OSN-GURU1

Pelaksanaan TINGKAT PROVINSI SULAWESI SELATAN

Hari      : Rabu s.d. Kamis
Tanggal : 6 s.d. 7 Juni 2012
Tempat : Hotel “DINASTY”, Jl. LOMBOK NO. 30 MAKASSAR

Chek In :

  • 6 Juni 2012, Pukul 14.00 (SMA)
  • 7 Juni 2012, Pukul 07.00 (SMP)

Peserta :

5 (lima) orang terbaik tingkat Kabupaten, masing-masing mewakili bidang Matematika SMP, Fisika SMP, Matematika SMA, Fisika SMA, dan Kimia SMA.

Ucapan Selamat

Untuk teman-teman terbaik Kabupaten Pangkep, yang mengikuti OSN Guru Tingkat Propinsi Sulawesi Selatan:

  1. Drs. Trisdyanto, M.Pd., Matematika SMP
  2. Fadhal Ansyari Syam, S.Pd., Fisika SMP
  3. Syamsul Ardi, S.Pd., M.Pd., Matematika SMA
  4. Suryani Patong, S.Pd., M.Pd.,  Fisika SMA
  5. Drs. Aries Amal, Kimia SMA

Mudah-mudahan ada sebagian atau semua utusan-utusan terbaik Pangkep ini berhasil lulus memasuki peringkat 20 besar nasional, dan mendapatkan kesempatan mengikuti ajang pada tingkat nasional. Amin. Untuk teman-teman yang berhasil lulus ke babak nasional, harus membuat Risalah Akademik, seperti contoh berikut:

CONTOH RISALAH AKADEMIK BAGI PESERTA OSN GURU TINGKAT NASIONAL

SOAL-SOAL OSN GURU

SOAL OSN MATEMATIKA SMP TAHUN 2011 : SOAL OSN GURU MATEMATIKA SMP TAHUN 2011

SOAL OSN MATEMATIKA SMA TAHUN 2012 : Soal OSN Guru Matematika SMA 2012

SOAL OSN MATEMATIKA SMP TAHUN 2012 : download di sini

PEDOMAN OSN GURU

BUKU PEDOMAN OSN GURU : BUKU PEDOMAN OLIMPIADE SAIN NASIONAL BAGI GURU

CONTOH HASIL OSN : suratpemanggilan-peserta 2011



Latar Belakang

Pada tahun 2012, kementerian pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia telah mengeluarkan pengumuman dan sekaligus pedoman mengenai akan diadakannya LOMBA KREATIFITAS GURU DALAM PEMBELAJARAN TINGKAT NASIONAL TAHUN 2012. Ajang ini merupakan wahana bagi kita para guru untuk mengembangkan pengetahuan, wawasan, pengalaman, ketrampilan dalam pembelajaran sesuai bidang mata pelajaran yang menjadi tugas kita. Sebuah ajang nasional yang bergengsi bagi para guru kreatif dalam memperebutkan prestasi  dan sekaligus prestise, dan hadiah apabila dapat meraih juara. Untuk itu, judul tulisan ini “Ayo Berlomba Kreatifitas”, sebuah ajakan  kepada semua teman-teman guru di nusantara yang ingin menunjukkan kebolehannya atas hasil-hasil karya inovasinya, yang layak mendapatkan apresiasi dari khalayak ilmiah.

Kegiatan ini dilaksanakan dengan latar belakang bahwa pengembangan sumber daya manusia merupakan prioritas pembangunan nasional, dimana guru menjadi salah satu kunci utamanya. Kedudukan guru sebagai tenaga profesional diharapkan dapat mengembangkan potensi peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

Guru profesional adalah mereka yang dapat mengantarkan peserta didik menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memasuki abad 21 yang kompetitif. Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi harus tuntas karena ilmu pengetahuan dan teknologi itu sendiri berkembang dengan cepat. Jadi jelaslah bahwa profesi guru adalah suatu profesi yang dituntut harus terus-menerus melakukan pengembangan diri sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Pembelajaran di sekolah harus dipandang sebagai ruh dari pendidikan pada jenjang manapun, dan wajib ditingkatkan mutunya secara terus menerus, karena selama proses pembelajaran peserta didik mendapatkan pengalaman belajar terbanyak. Kondisi penting ini menuntut semua pihak, khususnya yang berkepentingan dengan proses pembentukan “insan Indonesia yang kompetitif dan berdaya saing tinggi” untuk menyadari akan urgensi peningkatan kualitas pembelajaran.

Oleh karena itu, disadari atau tidak pengembangan profesional ini diperlukan oleh setiap guru untuk dapat memenuhi berbagai tantangan dan menyelesaikan berbagai persoalan di dalam melaksanakan tugas profesionalnya di dalam proses pendidikan untuk membantu dan membimbing anak didiknya. Guru harus melakukan berbagai kegiatan pengembangan
profesionalisme untuk memperkecil jarak antara pengetahuan, keterampilan, dan kepribadian yang mereka miliki sekarang dengan apa yang menjadi tuntutan ke depan berkaitan dengan profesinya itu.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Pusat Pengembangan Profesi Pendidik perlu melakukan kegiatan pegembangan keprofesian berkelanjutan. Kegiatan ini menjadi tanggungjawab pemerintah, pemerintah daerah, penyelenggara satuan pendidikan, dan guru itu sendiri.

Menyadari kondisi tersebut di atas, Pusat Pengembangan Profesi Pendidik menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang mampu meningkatkan kemampuan profesional guru, salah satunya adalah “Lomba Kreatifitas Guru Tingkat Nasional”.

Tujuan Lomba

Sebagaimana dalam buku pedoman pelaksanaan LKG 2102, Lomba Kreatifitas guru 2012 dilaksanakan dengan tujuan-tujuan sebagai berikut:

  1. Memotivasi dan menginspirasi guru untuk melakukan praktik-praktik pembelajaran terbaik.
  2. Memupuk minat, bakat, kebiasaan, dan budaya guru dalam meneliti atau menulis karya tulis ilmiah secara baik dan benar, sebagai bagian dari pengembangan keprofesian.
  3. Mendesiminasikan berbagai pengalaman guru yang berhasil meningkatkan mutu pembelajaran untuk menjadi referensi dan bermanfaat bagi guru lainnya dalam melaksanakan pembelajaran.

Ruang Lingkup

  1. Bidang kegiatan yang dilombakan dalam Lomba Kreatifitas Guru Tingkat Nasional Tahun 2012, adalah praktik-praktik atau pengalaman pembelajaran terbaik dari guru-guru dapat berupa karya kreatif, inovatif, memperkenalkan metodologi, atau hasil penelitian .yang terbukti mampu memecahkan masalah-masalah pembelajaran di kelas dan meningkatkan mutu hasil belajar siswa.
  2. Indikator meningkatnya prestasi hasil belajar peserta didik dapat diukur melalui skor perolehan belajar, skor sikap, dan berbagai skor pengukuran lain yang tingkat kepercayaannya telah diuji.

Sasaran Lomba

Sasaran Lomba Kreatifitas Guru Tingkat Nasional adalah guru Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Sekolah Luar Biasa (SLB) baik berstatus sebagai guru PNS maupun guru bukan PNS.

Hasil Yang Diharapkan

  1. Terpilihnya guru yang mampu meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran melalui kegiatan penelitian, kajian, penciptaan karya kreatif dan inovatif, atau evaluasi yang terkait dalam penyusunan rencana, pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran.
  2. Terciptanya suasana yang kondusif di lingkungan sekolah yang diharapkan mampu meningkatkan kualitas pembelajaran dan berdampak kepada peningkatan prestasi belajar peserta didik.
  3. Terhimpunnya berbagai informasi tentang hasil pengembangan model-model pembelajaran dan hasil cipta yang secara nyata berhasil meningkatkan hasil belajar peserta didik, untuk menambah khasanah pengetahuan.
  4. Terdiseminasinya secara meluas temuan-temuan baru di bidang pembelajaran yang secara nyata telah berhasil meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran serta dapat meningkatkan kualitas peserta didik.

Apa LKG?

Lomba Kreatifitas Guru adalah sebuah kegiatan bagi guru untuk berkompetisi pada tingkat kabupaten/kota, provinsi dan nasional dalam penyusunan karya tulis berupa hasil penelitian atau karya inovatif yang terbukti mampu memecahkan masalah-masalah pembelajaran di kelas dan meningkatkan mutu hasil belajar siswa.

Bagaimana persyaratan lomba?

Bagaimana ketentuan lomba?,

Aspek apa saja yang dinilai?,

Berapakah hadiahnya?,

lebih lengkap bisa dilihat pada pedoman pelaksanaan Lomba Kreatifitas Guru (LKG) tahun 2012, yang dapat didownload pada tautan berikut:

PEDOMAN LKG 2012 : PEDOMAN-PELAKSANAAN-LKG-FINAL

Apabila tidak berhasil mendownload file di atas, dapat langsung membuka web page http://www.pusbangprodik.org.